Label

Total Tayangan Halaman

Jumat, 03 Oktober 2014

Rahasia Di Balik Kejadian

By: Ananda Putri Kusuma Dewi


    “Don’t you remember.. “ suara Diva menggetarkan dinding kamar. Dengan alat sederhana Diva bernyanyi seperti para penyanyi yang terkenal. Ia sangat antusias karena cita citanya ingin seperti Raisha yang banyak penggemarnya itu.
    “Mama, cepat ayo berangkat nanti aku telat nich..” ucap Diva lantang.
    “Iya Diva, tungu dong kamu les nya kan masih lama..”
    “lima menit lagi berangkat ya ma!” jawabnya mengganggu mamanya yang sedang asik make up-an.
    “iya kak, gurumu paling juga belum datang..” tukas mama pelan.
    Sepertinya Diva terlalu rajin, karena cita-citanya ingin menjadi artis terkenal sudah di depan mata. Sebab hari ini ia harus les privat untuk persiapan lomba pencarian bakat yang akan diadakan salah satu lembaga artis, minggu depan. Dia sangat berharap agar dapat memenangkan perlombaan itu.
    Setelah beberapa menit menunggu mamanya, akhirnya mereka berangkat juga di tempat les musik. Sesampainya disana Diva langsung berlatih dengan semangat.
    Lagu demi lagu dia nyayikan tanpa sedikitpun kendala. Guru lesnya pun senang, karena Diva  dapat bernyanyi dengan baik.
“wah suaramu semakin bagus. Kakak yakin kamu pasti menang” ucap kak Doni pelatih vocal Diva. Ini adalah kabar gembira yang Diva dengar di akhir latihan. Sehingga dia semakin percaya diri mengikuti kontes minggu depan.
    Tapi yang membuatnya ragu apakah dia mampu bersaing dengan Cherryl dalam perlombaan nanti. Cherryl adalah sahabat atau teman les Diva yang memiliki suara yang tidak bisa dianggap enteng. Selain suaranya merdu ia juga cantik.
                                                                                    ***
 Hari yang ditunggu tiba. Siang nanti Diva harus bertanding mewujudkan mimpi yang selama ini di hidupkan. Entah berapa banyak kegagalan yang sudah dia alamai. Mungkin  10 kali lebih. Tapi mamanya selalu mengatakan; “kamu harus menghabiskan jatah gagalmu jika kamu ingin berhasil” pesan yang selalu memberinya semangat. Semoga kali ini aku bisa mewujudkan mimpiku, kata Diva dalam hati.
Sebelum berangkat ke tempat lomba,dia melakukan shalat sunnah dhuha terlebih dahulu, agar Allah SWT memberikan yang terbaik untuknya. Setelah selesai Sholat Diva dan mamanya  berangkat.
Sesampai di tempat lomba, acara pun dimulai.
           “Peserta nomor satu adalah Cherryl.” ucap salah satu MC.
         Diva mendapat nomor 26. Ternyata peserta yang sudah menyanyi sebelumnya suarnya bagus-bagus. Diva sangat kagum dengan suara mereka. Tapi dia tetap berusaha agar dia bisa menjadi juara. Setelah Diva menunggu beberapa menit, Diva akhirnya dipangil oleh kakak MC.
        “Peserta nomor 26 dipersilahkan untuk ke atas panggung.” kata kakak MC.
      “ Bismillahirrahmanirrahim Ya Allah.. berilah kemudahan kepada hamba dalam menyanyi” ucap Diva dalam hati.
          Setelah menyanyi Diva merasa tegang, ia berharap mudah-mudahan saja Allah mentakdirkannya menjadi pemenang.
          Setelah  menunggu semua peserta menyanyi, sekarang waktu yang ditunggu-tungggu. untuk mengumumkan para juaranya.
            “Setelah para juri berunding, akhirnya mereka telah berhasil menemukan pemenangnya Juara harapan 3 diraih oleh Dita irawati, juara harapan 2 diraih oleh Annisa Hidayatullah, juara harapan 1 diraih oleh Ryan Ammaryzki, juara 3 diraih oleh Berril Chyntia, juara 2 diraih oleh Angelina Margerita, dan juara 1 diraih oleh Cherryl Nanda Berliani. Untuk para pemenang dimohon  besok berkumpul guna daftar ulang untuk seleksi ke Jakarta. ”ucap MC.
          Sehabis mendengar para pemenang, Diva sangat kecewa, sedih dan galau. Ternyata usahanya selama ini belum membuahkan hasil yang baik.
         “Sabar ya nak, semua pasti ada hikmahnya” ucap mama Diva menenangkan.
         “tapi kan aku sudah berlatih dengan baik, kenapa Cherryl yang menang dan aku yang  kalah ma?” ucap Diva semberi sedikit emosi.
        “ sayang kamu harus terima kekakalahannmu, insyaallah kalau kamu terus berlatih suatu saat nanti kamu pasti akan berhasil” lerai mama Diva lembut. Diva tidak bisa menerima kekalahannya. Wajahnya muram, hatinya sesak dan fikirannya kalut.
          Demi menghilangkan kekecewaan Diva, sesampainya di rumah mama Diva langsung menghibur Diva dengan membelikan boneka lucu kesukaan Diva. Dan mamanya tidak lupa memberi Diva nasehat.
         “Diva, setiap kejadian itu pasti ada hikmahnya. Kita harus senantiasa bersabar. Karena mama yakin pasti ini baik untukmu” dengan sabar mama Diva meredam kekecewaan anaknya. Sampai akhirnya Diva bisa menerima kekalahannya.
        “iya ma, maafkan Diva ya. Diva akan perhatikan nasehat mama” ucap Diva tenang.
Duka di hari Sabtu
Pagi hari Diva merapikan tempat tidurnya. Ia sudah terlihat tenang. Ia tidak lagi marah karena kalah dalam lomba menyanyi kemarin. Hari ini hari libur. Ia pengen sekali pergi ke rumah Cherryl, ia ingin belajar vocal kepada sahabatnya itu.
Sesampainya dirumah Cherryl, Diva dibukakan pintu oleh tante Ani. Setelah beberapa saat menunggu, Cherryl akhirnya keluar dari kamar. Tapi sungguh aneh,  mata Cehrryl sembab memerah. Sepertinya dia baru saja  menangis.
“kamu habis menangis ya? Apa ada sesuatu yang membuatmu sedih?” selidik Diva penasaran.
         “Aku dan keluargaku kena musibah Div”
         “musibah?..musibah apa Cherr?”
         “kami kena tipu oleh panitia lomba kemarin. Kami di suruh transfer sejumlah uang ke panitia, katanya sih untuk membuat aku bisa terkenal. Tapi kenyataanya mereka malah kabur entah kemana. Panitia itu juga mengambil uang dari pemenang yang lain.”jawab Cherryl panjang lebar, seraya mengusap air matanya.
          “Apa? Jadi panitia lomba itu  menipumu?”tanyaku kembali.
         “hick..hich.. Iya Div.”jawab Cherryl sambil menangis.
         “subhanallah, kamu yang sabar ya. Insyaallah semua pasti ada hikmahnya” hibur Diva, sembari mengelus kepala Cherryl pelan. Diva menjadi sadar apa yang telah menimpa Cherryl adalah hikmah dari kekalahannya dari lomba yang diikutinya kemarin. Diva tidak tahu bagaimana seandainya Ia juga menang dalam lomba itu, mungkin dia juga akan bernasip sama dengan Cherryl.
       “Ya Allah sekarang aku percaya, semua yang engkau takdirkan kepadaku adalah demi kebaikannku. Berilalah aku dan Cherryl kesabaran dalam menerima semua takdirmu ya Allah. Amin” doa Diva dalam hati, sembari tak henti-hentinya menghibur Cherryl, sahabatnya. Diva Pasrah.
                                                                                   ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar